Anjing ras termurni didunia

Dalam artikel berjudul "Genetic Structure of the Purebred Domestic Dog" di jurnal Science edisi 304 (31 Mei 2004) dikemukakan 14 anjing ras termurni di dunia. Yang dimaksud termurni di sini, memiliki perbedaan genetik paling sedikit dibanding dengan serigala. Anjing-anjing ini tersebar di Siberia, Alaska, Jepang, Cina, Tibet dan Afrika

Anjing-anjing ini antara lain:

  • Samoyed, Siberian Husky dari SiberiaAlaskan 
  • Malamute dari Alaska
  • Akita, Shiba Inu dari Jepang
  • Chow Chow, Peking, Shih Tzu, Shar Pei, Tibetan Terrier, Lhasa Apso dari Cina
  • Basenji dari Kongo
  • Afghan Hound dari Afganistan
  • Saluki dari Mesir/Persia.

1.   Samoyed

      adalah salah satu dari 14 anjing ras termurni di dunia. Bulunya tebal, berwarna putih, dengan wajah khas yang mirip dengan serigala. Bentuk tubuhnya tegak sempurna, dengan ekor yang melengkung ke arah punggungnya. Mata dan mulutnya dibingkai oleh garis warna hitam, menegaskan ekspresi wajah yang selalu ramah. Begitu ramahnya, anjing ini memiliki julukan anjing tersenyum.

Nama Samoyed diambil dari nama bangsa yang hidup di Siberia, yang salah satu sukunya Nenet membiakkan anjing ini untuk membantu kehidupan sehari-hari mereka. Tempat tinggal mereka yang dingin di Siberia tidak menjadi masalah berkat bulu yang sangat tebal.

Samoyed memegang peran yang vital dalam keluarga suku Nenet. Selain menggembalakan rusa kutub dan menarik kereta salju, Samoyed juga diandalkan menjaga anak-anak mereka. Di saat malam hari, Samoyed dijadikan kasur hidup yang hangat di dalam kemah suku yang nomaden ini.



Nama lain Bjelkier, Samoiedskaya Sobaka, Nenetskaya Laika
Nama panggilan Anjing Tersenyum
Sammy
Sam
Negara asal Russia Barat Laut dan Siberia Barat

Ciri khas

Samoyed berbulu putih, dengan sedikit warna krem di sekitar telinga atau wajah. Warna lebih gelap akan didiskualifikasi dan tidak akan diterima sebagai anjing Samoyed oleh Perkin. Bulu tebal ini, terdiri dari dua lapisan. Bulu halus di dalam berfungsi sebagai penghangat di kala dingin, dan bulu panjang di luar yang memiliki lapisan anti air berfungsi sebagai peneduh sekaligus mengusir kotoran serta kutu anjing. Telinga berbentuk segitiga dan selalu berdiri. Mata Samoyed berwarna gelap, bervariasi mulai dari coklat tua ke hitam, dibingkai oleh garis hitam yang tegas. Ekor melengkung ke belakang punggung, terutama pada saat waspada.


Ukuran
Berat jantan rata-rata 20-32.5 kg, berat betina rata-rata 17-25 kg

Karakter

      Dijuluki anjing tersenyum bukan tanpa alasan. Sifat Samoyed yang ramah dan senang bermain membuatnya lebih cocok dijadikan anjing keluarga dibanding anjing penjaga. Naluri penggembalanya membuat Samoyed menjadi anjing terbaik untuk menemani anak-anak dan menjaga mereka.

Kecerdasan Samoyed membuat anjing ini sering dianggap keras kepala. Dia memiliki kehendak sendiri sehingga seringkali tidak menuruti perintah yang dianggapnya tidak masuk akal, dan bersikap seolah-olah tidak mengerti. Namun karakternya yang berkepribadian ini justru membuatnya lebih menarik. Latihan yang bervariasi dan tidak membosankan diperlukan untuk mendidik anjing ini.


Walaupun anjing dari daerah kutub, bukan berarti Samoyed tidak cocok hidup di Indonesia. Beberapa kennel trah Samoyed yang ada di Indonesia, berada di daerah berudara sejuk seperti di Bandung atau Bogor. Walau tidak sepopuler anjing Golden Retriever, namun Samoyed cukup banyak dipelihara, bahkan ada beberapa perkumpulan pemilik dan penggemar Samoyed.



2. Malamut Alaska

    adalah salah satu ras anjing bertubuh besar yang berasal dari Alaska. Dulunya ras anjing ini dimanfaatkan untuk menarik kereta barang yang tahan terhadap suhu sangat dingin, namun sekarang anjing ini dirawat sebagai peliharaan keluarga dan anjing pertunjukan. Anjing ini memiliki sifat yang bersahabat, pintar, serta mudah menyerap pelajaran apa yang diberikan. Malamut Alaska memiliki bulu yang tebal dan kasar dengan warna yang bervariasi mulai dari hitam hingga putih. Sebagian besar ras anjing ini tampak seperti srigala berwarna abu-abu dengan corak hitam, warna putih di bagian bawah perut, dan kepala atau muka berwarna hitam. Ukuran tubuh anjing ini dapat mencapai 68,5 cm.



Nama panggilan Maly
Negara asal Amerika Serikat (Alaska)

Bulu Tebal, bulu ganda, dengan lapisan bawah mewah
Warna Abu-abu, hitam, atau merah, serta semua putih
Jumlah anak 4-10 eko
Masa hidup hingga 14 tahun






3. Akita Inu (秋田犬, anjing akita)

        adalah salah satu dari anjing trah Jepang. Nama resmi jenis anjing ini adalah Akita Inu. Di luar tempat asalnya di Prefektur Akita, anjing berukuran besar ini disebut Akita Ken (juga berarti anjing akita). Jenis anjing ini tidak sama dengan American Akita.


Negara asal Jepang

Jumlah anak 3-12 ekor, rata-rata 7-8 ekor
Masa hidup 11-15 tahun








 Sejarah

Akita Inu termasuk salah satu dari enam anjing trah Jepang. Anjing ini termasuk jenis anjing baru, dan baru diakui sebagai ras anjing sekitar 100 tahun yang lalu.

Akita Inu memiliki kemampuan berburu yang hebat. Karena ukuran dan keberaniannya, Akita Inu menjadi anjing pemburu yang handal, dimana buruannya berupa babi hutan, rusa besar, dan beruang Yezo berukuran besar yang berada di Provinsi Akita.

Moyang Akita Inu adalah akita matagi yang dipakai untuk matagi (berburu rusa dan beruang). Pada zaman dulu, anjing berukuran besar tidak ada di Jepang. Akita Matagi adalah anjing pemburu berukuran sedang untuk berburu beruang.

Pada zaman Edo, klan Satake menguasai Provinsi Dewa bagian timur (wilayah Akita). Sebelumnya klan Satake adalah penguasa Provinsi Hitachi namun wilayah kekuasaannya ditukar dengan Provinsi Dewa setelah berpihak ke Pasukan Barat yang kalah dalam Pertempuran Sekigahara. Keshogunan Tokugawa memperlakukan klan Satake sebagai tozama daimyo yang kekuatan militernya sangat dibatasi.

Sekitar tahun 1630, klan Satake menganjurkan pengikutnya mengadakan adu anjing sebagai pelampiasan nafsu berperang. Klan Satake berintikan keluarga Satake Timur yang bermarkas di Istana Kubota. Keluarga klan Satake yang lain adalah Keluarga Barat, Keluarga Utara, dan Keluarga Selatan yang masing-masing berkedudukan di Ōtachi, Kakunodate, dan Yuzawa. Keluarga Barat yang berkedudukan di kawasan Ōtachi dikenal sebagai peternak anjing petarung hasil persilangan anjing matagi dan anjing lokal. Anjing yang mereka hasilkan disebut Ōtachi-ken (Anjing Ōtachi).

Hingga zaman Meiji, tradisi adu anjing di Jepang tidak juga hilang. Peternak terus mengawinkan anjing dari lokal dengan anjing impor berukuran besar untuk menghasilkan anjing petarung. Sekitar tahun 1897, peternak anjing di Prefektur Akita mendatangkan Tosa Inu dari Prefektur Kochi yang dikenal sebagai anjing petarung. Tosa Inu disilangkan dengan anjing impor dari Barat sehingga tubuhnya semakin bertambah besar. Seusai Perang Sino-Jepang Pertama, orang Jepang yang pergi Sakhalin membawa pulang Sakhalin Husky dan Hokkaido Inu.

Di Prefektur Akita, moyang Akita Inu terus disilangkan dengan anjing impor dari Barat, di antaranya diperkirakan dengan Mastiff peliharaan insinyur Jerman di Pertambangan Kosaka. Pada pertengahan zaman Meiji, moyang anjing akita mulai disilangkan dengan Anjing Gembala Jerman dan Great Dane. Tubuh Akita Inu dilahirkan semakin lama semakin besar. Pada waktu itu, telinga tegak dan ekor melengkung yang menjadi ciri khas anjing spitz mulai hilang.

Adu anjing dilarang di Prefektur Akita sejak tahun 1908 karena dianggap merusak masyarakat. Penduduk begitu tenggelam dalam judi adu anjing sehingga pemerintah prefektur melarang adu anjing. Pelarangan adu anjing, sabung ayam, dan adu sapi di seluruh Jepang baru dilakukan Dinas Polisi Kekaisaran Jepang sejak 26 Juli 1916. Setelah adu anjing dilarang, peternak anjing dari Prefektur Akita mengalami masa suram. Anjing impor dari Barat menjadi lebih populer daripada anjing lokal. Berbagai jenis anjing campuran lahir dari persilangan dengan anjing impor dari Barat.


Ciri-ciri umum

Anjing ini berukuran besar, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik, dan bertubuh kekar. Sifatnya tenang, setia, penurut, mudah diajar.

Perbandingan tinggi badan (diukur dari permukaan tanah sampai ke pundak) dan panjang badan (diukur dari pundak hingga titik di pantat) adalah 10 : 11. Anjing betina memiliki tubuh yang lebih panjang.

Betinanya memiliki tinggi sekitar 24 sampai 26 inchi, dan jantan 26 sampai 28 inci.

Kepala, telinga, moncong

Tengkorak kepala seimbang dengan tubuh. Bagian kening lebar, memiliki lipatan yang jelas namun bebas dari kerutan. Bentuk tulang dahi (stop) yang jelas.

Hidung besar dan hitam. Hanya anjing putih yang boleh sedikit kekurangan pigmen, hidung hitam lebih baik. Moncong panjang, kuat, dan lebar, sedikit mengecil ke ujung tapi tidak meruncing. Bagian antara kedua mata lurus. Gigi kuat, bagian dalam gigi atas menyentuh bagian luar gigi bawah (menggunting), dan bibir rapat.

Mata agak sipit, bentuknya hampir segitiga karena bagian sudut luar mata naik ke atas. Kedua mata berjarak agak jauh. Warna mata coklat tua, namun makin gelap makin bagus.

Daun telinga relatif kecil, tebal, berbentuk segitiga dengan ujung yang sedikit melengkung. Kedua telinga berjarak agar jauh. Posisi daun telinga tegak, dan condong ke depan.

Badan

Leher kekar, seimbang dengan kepala, berotot, kencang tanpa lipatan kulit. Punggung lurus dan kuat, pinggang lebar dan berotot. Dada depan mengembang dengan baik, perut langsing.

Bulu ekor lebat dan dibawa di atas punggung. Bila menjuntai ke bawah, ujung ekor mencapai siku belakang. Bentuk ekornya melengkung.

Gaya berlari bagaikan berpegas dan penuh tenaga.

Bulu dan warna

Bulu bagian luar kasar dan lurus, sementara bulu lapisan dalam halus dan rapat. Bagian pundak dan belakang paha ditutupi bulu yang lebih panjang. Bulu ekor lebih panjang dari bulu badan.

Warna cokelat agak kuning redup, sesame (cokelat agak kuning redup dengan ujung hitam), seperti loreng (brindle), dan putih. Kecuali anjing warna putih, semua warna harus memiliki urajiro (bulu bagian dalam berwarna putih di moncong, pipi, rahang bawah, leher, dada, badan dan ekor, serta bagian dalam paha).

Ukuran tinggi pada pundak 67 cm, sementara betina 61 cm, masing-masing dengan toleransi 3 cm. Akita mengalami pergantian bulu 2 kali dalam setahun.

Karakter dan temperamen

Terhadap anjing atau hewan lainnya, Akita Inu dapat berubah menjadi lebih agresif dan dapat menyerang mereka. Jika ada hewan peliharaan lainnya dirumah, seperti ikan besar, reptil, kucing atau anjing lainnya, maka pemilik harus lebih waspada.

Akita Inu memiliki insting sebagai anjing penjaga dan selalu mencoba untuk melindungi keluarganya dari ancaman ataupun orang asing. Akita Inu merupakan anjing peliharaan yang setia. Akita merupakan anjing yang cerdas dan juga memiliki sifat diskriminatif.

Perawatan

Akita Inu memiliki bulu yang panjang dan tebal, maka ia membutuhkan perhatian yang banyak. Ia harus dimandikan untuk menghindari kerontokan lapisan bulu yang tahan air. Akita Inu berganti bulu pada musim tertentu.

Matanya harus dibersihkan untuk mencegah kotoran. Akita Inu diketahui berganti bulu setiap 2 tahun sekali. Beberapa pemilik memilih untuk tidak mendandani Akita mereka terlalu sering. Bulu Akita Inu tidak perlu digunting ataupun dipangkas.

Latihan

Memiliki pekarangan yang besar dan berpagar merupakan kondisi yang cocok bagi aktivitas akita. Akita merupakan tipe anjing yang kuat, dan dengan mudah dapat menarik kereta barang maupun menghadapai aktivitas yang berat. Tetapi, bagaimanapun juga penting bagi akita yang masih berusia 18 bulan untuk tidak menarik beban yang berat, karena sendi dan tulang mereka masih belum berkembang dengan baik.

Penting juga untuk membiarkan mereka berlatih sendiri. Akita suka melompat, berlari dan bermain saat ia menginginkannya. Mereka juga suka bermain dengan anak-anak, berlarian dan berkeliling.

Akita seperti halnya anjing jenis lain, mereka menyukai berbagai jenis variasi latihan, yang tidak rutin sama setiap harinya. Akita inu juga merupakan perenang yang baik. Hindari akita untuk berenang saat cuaca dingin, karena bulu mereka akan sulit untuk kering saat temperatur bertambah dingin.



 4. Chow chow (Peking, Shih Tzu, Shar Pei, Tibetan Terrier, Lhasa Apso) dari Cina

      adalah salah satu ras anjing tertua di dunia yang berasal dari Cina. Ciri-ciri utama dari anjing ini adalah bulunya tebal dan lembut, mulut dan lidah berwarna hitam, serta kaki belakang yang tidak bengkok sehingga membuat anjing ini berlari dengan kaku. Anjing ini memiliki penampakan fisik yang mirip seperti singa kecil atau beruang. Dalam sejarahnya, sekitar 2000 tahun yang lalu Chow Chow digunakan untuk menarik kereta luncur, menarik gerobak, membawa beban, menggiring ternak, atau menjaga barang. Namun, sebagian masyarakat Cina kuno juga memelihara Chow Chow sebagai bahan makanan dan bahan pakaian. Anjing ini memiliki karakter yang jinak, sopan, serius, dan loyal terhadap majikannya. Chow Chow juga termasuk salah satu anjing yang sensitif terhadap panas.


Nama lain     Chow
Negara asal  Cina
Ciri-ciri
Berat Jantan 25 - 32 kilogram

Betina 20 - 27 kilogram
Tinggi Jantan 19–22 in (48–56 cm)

Betina 18–20 in (46–51 cm)
Bulu Tebal dan kasar
Warna Merah (emas hingga merah-coklat)
Warna seperti kayu manis (coklat kekuningan-coklat)
Biru (biru tua hingga abu-abu)
Hitam
Krem
Jumlah anak 5
Masa hidup 9–15 tahun





















 5. Basenji

     adalah anjing ras pemburu asal Afrika tengah. Salah satu dari 14 anjing paling "primitif" di dunia. Di Amerika Utara, Basenji dianggap sebagai anjing ras sighthound yang mengejar dan menyerang segala mangsa secara diam-diam. Walaupun bisa menggeram, Basenji tidak menggonggong atau menyalak, namun bisa meniru suara menyalak bila dibesarkan bersama anjing jenis lain yang menyalak.

Ciri Khas

Basenji berbentuk kecil, terlihat anggun, anjing berambut pendek dengan telinganya yang tegak, disertai ekor yang berkerut dengan tegang, dan sebuah leher yang lembut. Beberapa orang menyamakan kenampakan Basenji sama seperti miniatur seekor rusa kecil. Dahi Basenji berkeriput, khususnya ketika hewan tersebut masih muda. Mata Basenji ciri-cirinya berbentuk almond, yang membuat anjingnya terlihat juling.



Nama lain African Bush Dog, African Barkless Dog, Ango Angari, Avuvi, Kongo Dog, Zande Dog
Nama panggilan Basenji
Negara asal Republik Demokratik Kongo

Basenji Link :


6. Afghan Hound

       adalah salah satu jenis anjing pemburu dari Afganistan yang mengandalkan kecepatan dan penglihatan.

 Di dalam sejarah, anjing ini dipercaya telah ada sejak zaman Mesir kuno dan lukisannya ditemukan di dalam suatu gua di Afganistan sekitar 4000 tahun yang lalu. Dulunya anjing ini dimanfaatkan sebagai anjing gembala dan pemburu hewan, seperti macan tutul (leopard), marmut, dan serigala. Namun, ketika disebarkan di Negara Barat pada abad ke-19,Afghan Hound menjadi binatang peliharaan mewah dan sering disebut sebagai "raja anjing". Ciri-ciri fisik dari anjing ini adalah tulang panggul menonjol, bertubuh tinggi dan ramping, kepala panjang, bulu di sekitar kepala (jambul) panjang dan halus, serta mata gelap oval. Umumnya, anjing ini dapat hidup berdampingan dengan baik bersama hewan peliharaan lainnya.


Nama lain Sage Baluchi, Tazhi Spai, De Kochyano Spai, Tazi, Ogar Afgan
Negara asal Afganistan
Ciri-ciri
Berat Jantan 20-27 kilogram
Tinggi Jantan 61-73cm
Bulu panjang dan halus
Warna berbagai macam
Jumlah anak 6-8 ekor
Masa hidup 11-13 tahun


7. Saluki atau Greyhound Persia

       kemungkinan adalah jenis anjing piaraan yang paling awal di dunia. Saluki dikategorikan sebagai jenis anjing ras murni, kemungkinan dibiakkan manusia sejak 7000 tahun yang lalu. Temuan terbaru tentang asal mula Saluki adalah sebuah ukiran kuno yang ditemukan di Tepe Gawra, yang kini adalah Irak.

Saluki dikenal luas karena kecantikan, kecepatan dan ketahanannya. Sejarahnya Saluki mengembara bersama bangsa nomadik melintasi wilayah Timur Tengah, dari gurun Sahara ke Laut Kaspia. Hasilnya terdapat berbagai jenis sub-tipe Saluki, dari variasi warna dan kulitnya pada sepanjang daerah-daerah tersebut.


Nama lain     Gazelle Hound, Royal Dog of Egypt, Persian Greyhound, Tazi

Negara asal     Timur Tengah.


Saluki Link :


Sumber :  Wikipedia

0 komentar:

Posting Komentar